Sunday, May 6, 2018

Belajar Tak Kenal Lelah

Belajar adalah hal yang harus selalu dilakukan bila kita ingin berkembang. Kecintaan terhadap batik membuat saya selalu ingin tahu hal hal baru. Dan anehnya semakin saya ingin tahu semakin saya merasa kecil. Sebagai seorang pemula  dalam membatik saya merasa ilmu saya masih sangat kurang. Oleh karena itu saya mengikuti pelatihan demi pelatihan. Salah satunya adalah pelatihan di BBPLK Semarang.

Pelatihan BBPLK menggembleng saya agar memiliki karakter  pantang menyerah dan menjadi seorang pekerja keras yang selalu on time dan disiplin. Dibimbing oleh seorang Instruktur yang sangat teratur dan tertata rapih membuat saya menjadi pembatik yang tidak asal-asalan.

Selama 20 hari masa pelatihan kami diminta membuat 2 kain batik tulis dengan metode mencolet remasol. 2 kain kombinasi cap dan tulis.

Memiliki teman-teman yang saling mendukung dan menopang membuat kenangan selama dalam masa pelatihan, membuat pelatihan menjadi sangat menyenangkan.


















Menggunakan pewarna Portion


            Batik berasal dari gabungan dua kata bahasa Jawa, yaitu "amba" yang berarti menulis dan kata "tik" yang berarti titik. Kata ambatik dapat diartikan : menorehkan  lilin/ malam pada kain mori, katun atau sutera sebagai bahan penolak warna dengan menggunakan canting, serta melalui beberapa proses sehingga menghasilkan suatu motif  yang unik dan menarik pada permukaan kain tersebut.
            Ada 3 jenis batik yaitu batik tulis, batik cap dan batik kombinasi (cap & tulis). Kain printing warna maupun printing malam tidak dapat disebut sebagai kain batik, tetapi disebut dengan motif batik.
            Cara mengetahui kwalitas batik tulis yang baik adalah dengan memilih bahan kain yang paling halus, cara menulisnya dan babaran warna yang berhasil dengan baik.
          
              Ciri batik tulis :

     Tidak ada satu pun batik tulis yang kembar, semua dibuat hanya satu setiap lembar. Motif biasanya lebih rumit.
     Karena dibuat dengan tangan, tidak ada satu pun yang motifnya sempurna. Justru ketidaksempurnaan inilah yang membuat batik tulis sangat manusiawi.
     Bolak-balik, warna dan motifnya sama. Hal ini dikarenakan, setelah bagian depannya dicanting, bagian baliknya kemudian harus dicanting lagi.
     Memiliki ukuran yang tidak biasa misalnya 2 x 1,25 meter persegi.
     Kalau batik kuno, biasanya ada inisial tulisan tangan nama pembatik di ujung kain.
Bahan membuat batik tulis adalah kain, lilin, pewarna batik, dan pengunci warna. Sedangkan alat yang digunakan untuk membuat batik tulis adalah canting, dingklik, gawangan, wajan, anglo, kompor, taplak, bak celup, dan panci.
         
Langkah membuat batik tulis menggunakan pewarna Portion adalah :

1. Membatik Kerangka
Membatik kerangka dengan memakai pola disebut “mola”, sedang tanpa pola disebut “ngrujak”. Mori yang sudah dibatik seluruhnya berupa kerangka, baik bekas memakai pola maupun dirujak, disebut “batikkan kosongan”, atau disebut juga “klowongan’. Canting yang dipergunakan ialah canting cucuk sedeng yang disebut juga canting klowongan.

2. Ngisen-iseni
Ngisen-iseni dari kata “isi”, maka ngisen-iseni berarti memberi isi atau mengisi. Ngisen iseni dengan mempergunakan canting cucuk kecil disebut juga canting isen. canting isen bermacam-macam. Tetapi sepotong mori belum tentu mempergunakan seluruh macam canting isen, tetapi tergantung pada motif yang akan dibuat.

3. Nerusi
Nerusi merupakan penyelesaian yang kedua. Batikan yang berupa ngengrengan kemudian di balik permukaannya, dan dibatik kembali pada permukaan kedua itu. Membatik nerusi ialah membatik mengikuti motif pembatikan pertama pada bekas tembusnya. Nerusi tidak berbeda dengan mola dan batikan pertama berfungsi sebagai pola. Canting-cantingyang dipergunakan sama dengan canting canting untuk ngengreng nerusi terutama untuk mempertebal tembusan batikan pertama serta untuk memperjelas. Batikan yang selesai pada tahap ini pun masih disebut “ngengrengan”.

4. Nyoleti
Memberikan warna pada area yang diinginkan. Nyoleti dapat menggunakan cuttonbut atau kuas kecil yang dipotong miring ujungnya. Setelah dicoleti, kain diangin-anginkan semalam agar warnanya meresap.
Komposisi membuat coletan menggunakan pewarna Porsion :
1 banding 3 yaitu = 1 sendok makan peres penguat : 3 sendok makan peres bubuk pewarna, lalu ditambahkan 1 gelas air. Aduk secara merata sampai tidak ada gumpalannya.  Siap digunakan untuk mencolet.

5. Nembok
Menutup area yang telah dicolet warna dengan malam. Nembok dapat menggunakan canting tembok atau kuas cat minyak yang ukurannya dapat disesuaikan dengan ukuran motif yang akan ditembok.

6. Nyelup
Mencelup kain yang ingin diberi warna dasar. Setelah kain dicelup warna, kain diangin-anginkan 
selama semalam agar warna meresap.

Komposisi membuat celupan menggunakan pewarna Porsion :
1 penguat : 3 bubuk pewarna. Untuk 2 meter kain gunakan 10 gram penguat dan 30 gram bubuk pewarna,  lalu ditambahkan 1 liter air. Aduk secara merata sampai tidak ada gumpalannya. Siap digunakan untuk celupan. 

7. Nglorot
Proses merebus kain dan menghilangkan malam sehingga menjadi kain. Setelah kain direbus menggunakan soda abu, kain dibilas dalam ember berisi air bersih 2x pembilasan. Setelah dibilas dan semua malamnya hilang, kain diangin-anginkan kembali sampai benar-benar kering.

Kelas Membatik

Batik Tulis Godhong Asem  menawarkan kerjasama dengan Sekolah/ Perusahaan untuk memberikan pengajaran pembuatan batik tulis dalam sehari. Adapun jenis program pengajaran yang kami tawarkan adalah :

Sebagai Narasumber                                                                              
Penjelasan indoor menggunakan power point
Durasi                          : 1,5 jam – 2 jam
Biaya per orang          : Rp. 10.000,00
Fasilitas yang didapat : handout

Pembuatan Saputangan untuk TK
Kuota per kelas           : 20 – 40 anak
Biaya per anak            : Rp 35. 000,00
*Penambahan transport dalam kota Semarang Rp 100.000,00 ; area Jawa Tengah Rp. 200.000,00 
( Harga sewaktu-waktu dapat berubah.)
Fasilitas yang didapat : Sertifikat Dasar I, saputangan sudah diberi wolsome, booklet, souvenir. 
Lama pembuatan        : 2jam  
ukuran kain                 : 30 cm x 30 cm
jenis kain                     : primissima
Proses pembuatan     :
1. Pemilihan pola dilakukan 2 minggu sebelum pelatihan 
            2. Pengenalan tentang batik
            3. Proses mencanting (bisa dilakukan atau tidak)
4. Pewarnaan ( coletan )
5. Pembilasan
                   6. Pelorotan 
Pembuatan Saputangan untuk Kelas 4, 5, 6 SD, SMP, SMA
Kuota per kelas           : 20 – 40 anak
Biaya per orang          : Rp 40. 000,00 
*Penambahan transport dalam kota Semarang Rp 100.000,00 area Jawa Tengah Rp. 200.000,00 
( Harga sewaktu-waktu dapat berubah.)
Fasilitas yang didapat : Sertifikat Dasar II, saputangan sudah diberi wolsome, booklet, souvenir. 
Lama pembuatan        : 2- 3 jam
ukuran kain                 : 30 cm x 30 cm
jenis kain                     : primissima
Proses pembuatan       :
1. Pemilihan pola dilakukan 2 minggu sebelum pelatihan
            2. Pengenalan tentang batik
3. proses pencantingan
4. pewarnaan ( coletan )
                   5. bilas
                   6. pelorotan

                  
Pembuatan Saputangan untuk dewasa, turis domestik dan manca negara

Biaya per orang untuk dewasa dan turis domestik  : Rp 50. 000,00
Biaya per orang turis manca negara : Rp 75.000,00   
*Penambahan transport dalam kota Semarang Rp 100.000,00 area Jawa Tengah Rp. 200.000,00 
( Harga sewaktu-waktu dapat berubah.)
Fasilitas yang didapat : pengenalan batik, snack (bila datang ke Galery Godhong Asem), Sertifikat Dasar II, saputangan sudah diberi wolsome, booklet, souvenir.
Lama pembuatan        : 2- 3 jam
ukuran kain                 : 30 cm x 30 cm
jenis kain                     : primissima
Proses pembuatan     :
1. Pengenalan tentang batik
            2. pembuatan pola
3. proses pencantingan
4. pewarnaan ( coletan )

                   5. pelorotan