About

            Batik Semarangan Godhong Asem merupakan sebuah Perusahaan Perorangan yang memproduksi batik tulis. Perusahaan ini didirikan oleh Kristiyanti Dwi Kurniawati dan telah mendapat Izin Usaha Mikro dan Kecil dengan nomor 009996/9/17/IUMK/SMG, pada tanggal 20 Oktober 2017. Kemudian memiliki Surat Ijin Usaha Perorangan/ SIUP dengan nomor Induk Berusaha/ NIB 9129112010416 pada tanggal 1 Oktober 2019. Pemberian nama Godhong Asem (Daun Asam) terinspirasi dari nama Kota Semarang yang berarti “Asem Arang” (asam yang jarang)
   
        Kecintaan Kristiyanti pada proses pembuatan batik tulis berawal dari keikutsertaannya dalam pelatihan membatik selama 5 hari yang diselenggarakan oleh Disperindag kota Semarang di kelurahan Bendungan Semarang. Pelatihan tersebut diadakan sekitar bulan Oktober akhir tahun 2016. Mengetahui betapa rumitnya proses pembuatan batik tulis, membuatnya tertantang dan ingin mengetahui lebih dalam apa itu batik tulis.

        Setelah Mengikuti pelatihan tersebut, Kristiyanti memberanikan diri untuk memberi pelatihan pembuatan batik tulis pada kaum difabel (tuna rungu dan tuna wicara) yang bertempat tinggal di daerah tempat tinggal ayahnya di  Meteseh selama 1 bulan.

 

            Kristiyanti tergerak untuk mempertahankan batik yang ada di Semarang sehingga ia terus mencoba berinovasi dan  memperdalam ilmunya dalam membatik. Ia telah mendapatkan beberapa sertifikat pelatihan membatik baik tingkat Kota, Propinsi dan Nasional  dari berbagai pelatihan yang telah ia ikuti. Kristiyanti juga telah diakui kompeten sebagai pembuat batik tulis dengan unit kompetensi mencanting dan menggambar motif batik. Sertifikat tersebut adalah :

1.     Pelatihan Membatik UPTD BLK DISNAKER KOTA SEMARANG (21 April 2017)

2.     Sertifikat Kompetensi Nasional BNSP Pembuatan Batik Tulis / Sertifikasi Pembatik  (20 November 2017)

3.     Kompetensi Program Pelatihan Pembatik Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Semarang (23 Februari 2018)

4.   Sertifikat Kompetensi Nasional BNSPTukang Gambar Motif Batik/ Sertifikasi Pembatik (27 September 2019)

       

             Kristiyanti memiliki keinginan yang kuat untuk melestarikan budaya bangsa ini. Kecintaannya terhadap batik tulis membuatnya ingin mengembangkan usahanya lebih besar lagi. Sehingga ia mengikuti pelatihan Kelas Kuangan UKM Kreatif yang diselenggarakan oleh Bekraf (Badan Ekonomi Kreatif).
                       

        Dalam tiap kesempatan Kristiyanti berusaha mengedukasi masyarakat dan memberi pengertian bahwa batik adalah sebuah karya seni sehingga mereka seharusnya lebih bangga untuk mengenakan batik tulis dan tidak membandingkan dengan motif print yang dihasilkan oleh pabrik yang jauh lebih sempurna. batik tulis adalah sebuah seni yang dikerjakan dengan hati-hati dan butuh ketelitian.

             Maraknya pabrik yang memproduksi motif batik print dan tanpa pengertian bahwa batik tulis adalah sebuah karya seni, maka semakin lama jumlah pengrajin batik tulis akan semakin langka walaupun pemerintah memberikan banyak penyuluhan dan pelatihan pembuatan batik tulis. Itu sebabnya Kristiyanti juga membuka kelas pelatihan membuat saputangan di rumah dan di sekolah-sekolah dan sering pula diikuti oleh turis mancanegara. Kristiyanti juga pernah turut ambil bagian membina ibu-ibu di sekitar tempat tinggalnya yang telah mendapat bantuan pemerintah untuk menjadi kampung tematik “Kampung Batik”. 

Demikian sejarah berdirinya Batik Semarangan Godhong Asem.

 

hasil pertama kali Kristiyanti mencanting di pelatihan Disperindag di Kelurahan Bendungan

Hasil Membatik pertama kali




No comments:

Post a Comment