Sunday, May 6, 2018

Menggunakan pewarna Portion


            Batik berasal dari gabungan dua kata bahasa Jawa, yaitu "amba" yang berarti menulis dan kata "tik" yang berarti titik. Kata ambatik dapat diartikan : menorehkan  lilin/ malam pada kain mori, katun atau sutera sebagai bahan penolak warna dengan menggunakan canting, serta melalui beberapa proses sehingga menghasilkan suatu motif  yang unik dan menarik pada permukaan kain tersebut.
            Ada 3 jenis batik yaitu batik tulis, batik cap dan batik kombinasi (cap & tulis). Kain printing warna maupun printing malam tidak dapat disebut sebagai kain batik, tetapi disebut dengan motif batik.
            Cara mengetahui kwalitas batik tulis yang baik adalah dengan memilih bahan kain yang paling halus, cara menulisnya dan babaran warna yang berhasil dengan baik.
          
              Ciri batik tulis :

     Tidak ada satu pun batik tulis yang kembar, semua dibuat hanya satu setiap lembar. Motif biasanya lebih rumit.
     Karena dibuat dengan tangan, tidak ada satu pun yang motifnya sempurna. Justru ketidaksempurnaan inilah yang membuat batik tulis sangat manusiawi.
     Bolak-balik, warna dan motifnya sama. Hal ini dikarenakan, setelah bagian depannya dicanting, bagian baliknya kemudian harus dicanting lagi.
     Memiliki ukuran yang tidak biasa misalnya 2 x 1,25 meter persegi.
     Kalau batik kuno, biasanya ada inisial tulisan tangan nama pembatik di ujung kain.
Bahan membuat batik tulis adalah kain, lilin, pewarna batik, dan pengunci warna. Sedangkan alat yang digunakan untuk membuat batik tulis adalah canting, dingklik, gawangan, wajan, anglo, kompor, taplak, bak celup, dan panci.
         
Langkah membuat batik tulis menggunakan pewarna Portion adalah :

1. Membatik Kerangka
Membatik kerangka dengan memakai pola disebut “mola”, sedang tanpa pola disebut “ngrujak”. Mori yang sudah dibatik seluruhnya berupa kerangka, baik bekas memakai pola maupun dirujak, disebut “batikkan kosongan”, atau disebut juga “klowongan’. Canting yang dipergunakan ialah canting cucuk sedeng yang disebut juga canting klowongan.

2. Ngisen-iseni
Ngisen-iseni dari kata “isi”, maka ngisen-iseni berarti memberi isi atau mengisi. Ngisen iseni dengan mempergunakan canting cucuk kecil disebut juga canting isen. canting isen bermacam-macam. Tetapi sepotong mori belum tentu mempergunakan seluruh macam canting isen, tetapi tergantung pada motif yang akan dibuat.

3. Nerusi
Nerusi merupakan penyelesaian yang kedua. Batikan yang berupa ngengrengan kemudian di balik permukaannya, dan dibatik kembali pada permukaan kedua itu. Membatik nerusi ialah membatik mengikuti motif pembatikan pertama pada bekas tembusnya. Nerusi tidak berbeda dengan mola dan batikan pertama berfungsi sebagai pola. Canting-cantingyang dipergunakan sama dengan canting canting untuk ngengreng nerusi terutama untuk mempertebal tembusan batikan pertama serta untuk memperjelas. Batikan yang selesai pada tahap ini pun masih disebut “ngengrengan”.

4. Nyoleti
Memberikan warna pada area yang diinginkan. Nyoleti dapat menggunakan cuttonbut atau kuas kecil yang dipotong miring ujungnya. Setelah dicoleti, kain diangin-anginkan semalam agar warnanya meresap.
Komposisi membuat coletan menggunakan pewarna Porsion :
1 banding 3 yaitu = 1 sendok makan peres penguat : 3 sendok makan peres bubuk pewarna, lalu ditambahkan 1 gelas air. Aduk secara merata sampai tidak ada gumpalannya.  Siap digunakan untuk mencolet.

5. Nembok
Menutup area yang telah dicolet warna dengan malam. Nembok dapat menggunakan canting tembok atau kuas cat minyak yang ukurannya dapat disesuaikan dengan ukuran motif yang akan ditembok.

6. Nyelup
Mencelup kain yang ingin diberi warna dasar. Setelah kain dicelup warna, kain diangin-anginkan 
selama semalam agar warna meresap.

Komposisi membuat celupan menggunakan pewarna Porsion :
1 penguat : 3 bubuk pewarna. Untuk 2 meter kain gunakan 10 gram penguat dan 30 gram bubuk pewarna,  lalu ditambahkan 1 liter air. Aduk secara merata sampai tidak ada gumpalannya. Siap digunakan untuk celupan. 

7. Nglorot
Proses merebus kain dan menghilangkan malam sehingga menjadi kain. Setelah kain direbus menggunakan soda abu, kain dibilas dalam ember berisi air bersih 2x pembilasan. Setelah dibilas dan semua malamnya hilang, kain diangin-anginkan kembali sampai benar-benar kering.

1 comment:

  1. Thanks for sharing.. Mau tahu lebih banyak tentang cara pembuatan batik tulis dan batik cap?. Sekarang anda tidak perlu bingung lagi, anda bisa mendownload video tutorial membuat batik di Fitinline.

    ReplyDelete